Pages

Boengxoe's Collection

Minggu, 06 Maret 2011

Pola Kesuksesan

Sukses tercapai oleh sebuah pola sederhana. Siapapun yang bisa menjalankan pola ini, maka sukses jadi niscaya. Siapa yang cepat menjalankan polanya, suksesnya pun diraih cepat. Kondisi awal, memang berpengaruh, tapi tidak lebih menentukan dari proses menjalankan polanya. Orang miskin dan orang kaya lebih cepat mana meraih sukses? Bila hanya menghitung kondisi awal, maka orang kaya jawabannya. Tapi penentunya bukan kondisi awal, tapi proses menjalankan polanya. Orang miskin yang lebih cepat menjalankan pola sukses dari orang kaya, akan meraih sukses lebih cepat pula.

Nah, bagaimana pola sukses itu? Ada 5 tahap yang membentuk pola sukses, yaitu:

1. Keyakinan Diri yang Positif

Segalanya berawal dari sini. Ini citra diri anda. Self image. Ini berkaitan dengan bagaimana anda meyakini diri anda sendiri? Apakah anda manusia yang dilahirkan untuk sukses atau untuk gagal? Anda orang baik atau orang buruk? Anda ganteng / cantik atau buruk rupa? Anda layak kaya atau layak miskin? Anda merasa sebagai orang kelas bawah, kelas menengah atau kelas atas? Ketika berhadapan dengan orang lain, anda merasa diri anda di atas, sejajar atau di atasnya? Juga berkaitan dengan anda merasa diri anda pengikut yang baik atau pemimpin yang hebat? Merasa punya semua bakat dan potensi yang dibutuhkan atau tidak?

Nah, kesuksesan diawali dari keyakinan positif atas diri sendiri. Anda yakin anda dilahirkan untuk sukses. Anda orang baik. Anda ganteng / cantik. Anda layak kaya dan menjadi orang kelas atas. Anda percaya diri berhadapan dengan orang lain. Tidak rendah diri. Tidak juga sombong. Anda layak menjadi pemimpin hebat. Anda pun yakin sekali anda dianugerahi bakat dan potensi yang cukup untuk meraih sukses yang anda inginkan.

Kenapa ini penting? Karena hanya orang yang yakin bahwa dirinya layak sukses yang akan meraih sukses itu. Iya kan?

2. Melakukan Keharusan.

Langkah kedua adalah melakukan keharusan. Dari keharusan yang mendasar dan sederhana sampai melakukan keharusan yang sulit dan rumit. Keharusan – yang paling sederhana sekalipun – biasanya tidak menyenangkan. Tapi sangat baik bila dilakukan.

Keharusan ini bersifat seperti imunisasi. Bayi harus diimunisasi. Ini sebuah keharusan. Sakit rasanya, tapi menguatkan. Sedih melihatnya, tapi harus melakukannya. Resiko lebih besar harus ditanggung bila keharusan ini tak dilakukan.

Setiap orang harus bangun pagi-pagi. Setiap orang harus berolahraga. Setiap orang harus makan makanan sehat dan bergizi. Setiap orang harus bisa mengurus dirinya sendiri. Setiap orang harus bisa berpikir. Setiap orang harus bisa memecahkan masalah. Setiap orang harus terus belajar. Itulah beberapa keharusan yang mendasar.

Bila anda karyawan, anda harus disiplin. Taat aturan. Betapa pun aturan itu membuat anda kesal. Bila anda pebisnis, anda harus punya nilai lebih. Betapa pun sulitnya memiliki nilai lebih itu. Bila anda atlet, anda harus keras berlatih. Meski itu melelahkan.

Nah, bisakah anda meraih sukses bila anda tak bisa melakukan keharusan anda? Tidak!!! 100% tidak bisa sukses.

3. Membentuk Kebiasaan Positif.

Langkah ketiga adalah hasil langkah kedua yang benar-benar jelas, terus dilakukan berulang-ulang secara konsisten. Setiap orang harus bangun pagi. Maka pagi bisa berarti pukul empat, lima, enam, tujuh, delapan atau bahkan sembilan. Bila anda bangun tidur pukul empat di hari Senin, pukul tujuh di hari Selasa, pukul lima di hari Rabu, pukul delapan di hari Kamis, maka anda baru melakukan keharusan. Keharusan anda belum menjadi kebiasaan. Ketika anda secara konsisten – setiap hari – bangun pukul empat, itulah kebiasaan. Sebuah kebiasaan positif harus benar-benar jelas.

Ketika melihat orang kecelakaan, anda sigap membantu. Anda melakukan keharusan anda. Tapi hal ini tak terjadi setiap hari, kan? Maka ini bukan kebiasaan. Mematikan lampu yang tak digunakan adalah keharusan. Selalu mematikan lampu yang tak digunakan adalah kebiasaan. Nah, keharusan dan kebiasaan dibedakan oleh satu kata saja : selalu. Satu kata yang benar-benar sangat menentukan.

Keyakinan positif, Melakukan keharusan dan Membentuk kebiasaan positif adalah fondasi sukses anda. Ia seperti batu, pasir dan semen dalam fondasi rumah. Salah satu kurang, fondasi tak kuat. Rumah tak bisa dibangun di atas fondasi yang rapuh. Sukses pun begitu. Hanya bisa diraih bila fondasinya kuat.

4. Membentuk Kebiasaan Produktif

Kebiasaan produktif berbeda dengan kebiasaan positif. Kebiasaan positif berarti tidak negatif, tidak merugikan, dan menyenangkan, tapi tidak menghasilkan kemajuan secara langsung. Kesuksesan diraih secara langsung oleh kebiasaan produktif.

Membaca buku itu positif. Apakah produktif? Tidak. Menulis buku lah yang produktif. Hasilnya jelas sebuah buku. Anda mungkin berpendapat, membaca buku kan menghasilkan pengetahuan. Jadi ada hasilnya. Ada produknya. Anda benar. Tapi produknya masih di tahap mental, bukan fisikal. Maka bila baru di tahap mental, belum bisa dikatakan produktif. Secara mental, anda bisa sangat paham tentang penjualan. Produktif? Belum. Jadi produktif bila anda telah menjual sesuatu. Dan sesuatu yang anda jual itu ada yang beli.

Apakah ini membuat produktif lebih penting dari positif? Jelas tidak. Anda akan sangat sulit untuk bisa produktif, bila anda tidak positif.

5. Berkompetisi.

Kebiasaan produktif akan menghantarkan anda pada sukses. Tetapi untuk bisa bertahan dalam kesuksesan, anda harus siap dan mampu berkompetisi. Tanpa ini, sukses hanya sekejap. Orang sukses adalah orang yang senang berkompetisi. Bersemangat ketika ada saingan. Terpacu ketika ada lawan. Tetap rendah hati ketika menang. Segera bangkit ketika dikalahkan. Maka keyakinan, pelaksanaan keharusan, kebiasaan positif dan kebiasaan produktif benar-benar diuji. Inilah ujian sebenarnya dari sebuah kesuksesan.

Meraih sukses sulit. Mempertahankan kesuksesan jauh lebih sulit. Maka sadari lah bahwa semua kesulitan itu memang sebuah kelayakan untuk orang hebat seperti anda. Iya kan?

Bagaimana dengan kegagalan? Ternyata, gagal pun membentuk sebuah pola. Pola yang berkebalikan dari pola sukses. Berarti orang gagal itu:

1. Keyakinan pada dirinya sendiri negatif.

2. Tidak melakukan keharusannya, malah asyik melakukan kesenangan.

3. Terbentuk kebiasaannya yang negatif.

4. Terbentuk kebiasaannya yang merusak.

5. Menyerah kalah sebelum berkompetisi.

Nah, ini jadi bahan introspeksi kita bersama. Berada di pola mana hidup kita? Pola sukses atau pola gagal? Berada di tahap mana pada pola tersebut?

CINTAI DIA DALAM DIAM

bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,

cukup cintai ia dalam diam ..

karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..

kau ingin memuliakan dia,

dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang,

kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..

menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..

karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ..

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ??

yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..

tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah ..

.............

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..

kekuatan harapan ..

hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..

bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ??

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,

biarkan ia tetap diam ..

jika dia memang bukan milikmu,

toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ..

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri di sudut hatimu

menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ..

BELAJAR MENCINTAI KEHILANGAN

Hidup di dunia tidaklah kekal. Kalimat yang mengawali tulisan ini.

Apa yang kita miliki tidak selamanya akan terus menjadi milik kita. Demikian halnya setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita…ada kelahiran, selalu diiringi dengan kematian. Dari sana kita belajar tentang ‘mendapatkan’ atau sebaliknya, ‘kehilangan’, hm…begitulah hakikat hidup!!! terkadang kita sebagai manusia terlalu

mengikuti ego dan hawa nafsu untuk memiliki sesuatu, atau menambah jumlah

sesuatu kepemilikan, sehingga kita pasti pernah melakukan hal yang tidak

sepatutnya untuk mencapai yang kita inginkan, ketika kita begitu mencintai

sesuatu akan terasa sedih ketika kita kehilangannya. Karena setiap manusia

pasti pernah mengalami kehilangan. Kita bisa saja kehilangan materi, jabatan,

kesehatan, dan cinta. Bahkan, keberhasilan yang dicapai

seseorang

Banyak reaksi kita lakukan saat kita kehilangan sesuatu. Ad reaksi yang positif. Ada pula yang negatif…

kehilangan adalah sebuah proses mendapatkan dan begitu pula

sebaliknya, mendapatkan adalah bagian dari kehilangan. proses ini

mengajarkan agar tidak membuat tamak pada realitas dan menyadari hakikat

diri sebagai manusia yang memiliki titik nadir pada suatu masanya.

Kehilangan memang menyedihkan tapi kita tidak bisa menghindari itu. Jangan

pernah disesali dan ditangisi kehilangan itu, tapi renungilah, buatlah

perbandingan dengan kondisi sebelumnya,,,. Hitunglah dan ukurlah porsinya,

seberapa besar kamu kehilangan dan seberapa besar yang kamu dapatkan.

Jangan pernah terlena dengan sebuah kehilangan apalagi yang hilang itu

materi atau kebendaan. Jangan pernah menangis atau menjerit bila yang hilang

itu adalah sesuatu yang memang akan hilang pada saatnya. Lakukan yang

seharusnya kita lakukan, berbesar hatilah dan persiapkan diri kita untuk

kehilangan itu. Dalam hidup, suatu hal akan muncul dan akan pergi pada

waktunya nanti. Tak ada yg abadi di dunia ini. Kehilangan akan membuat kita

merasa rapuh tapi disisi lain kehilangan bisa membuat kita tegar.

Yang perlu kita lakukan saat kehilangan adalah, INTROSPEKSI DIRI!! MUHASABAH… apakah kita pernah mengambil hak orang lain, sehingga Tuhan mengambil hak kita secara paksa. Sadari apakah kehilangan membawa manfaat contoh ketika seseorang

kehilangan pekerjaan, ternyata setelah proses kehilangan itu dia menjadi

seorang pengusaha sukses….karena dia berusaha untuk tidak meratapi episode kehilangannya…kerena dia terus berusaha untuk OPTIMIS dan BANGKIT!!! dan ingat walau dalam keadaan kehilangan akan lebih

menyejukan hati jika kita berusaha mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam perguliran

kehidupan. Memang, sesungguhnya apapun yang ada pada kita selama hidup di

dunia ini tiada yang abadi. Karenanya, mungkin kita harus belajar untuk

menerima kehilangan. Mempersiapkan diri agar mampu menyiasati segala bentuk

kehilangan yang bisa kapan saja terjadi pada hidup kita. Karena tak ada

yang mampu menjamin hari esok, yang dapat kita lakukan hanyalah cermat

meminimalisir risiko kehilangan, supaya kita masih kuat melangkah ketika

ada sesuatu yang diambil kembali dari kita. Semoga kita bisa menghadapi

kehilangan jika sewaktu-waktu ia datang menghampiri.

Tetapi sesuatu yang hilang belum tentu meninggalkan kekosongan, karena

jejak-jejak yang ditinggalkannya tak pernah benar-benar hilang. Maka, mari

belajar untuk mencintai kehilangan itu, karena ia adalah bagian alamiah dari

hidup. Kehilangan membuat banyak pelajaran dan pengalaman baru buat kita

agar kita dapat menerima dengan baik proses itu, menerima diri kita sendiri,

kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup.

Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam

dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita kehilangan. Kemenangan hidup

bukan berhasil mendapat banyak, tetapi ada pada kemampuan menikmati apa yang

didapat tanpa menguasai.

Dalam setiap kehilangan ada pembelajaran yang membuat jiwa makin dewasa atau mungkin menjadi sebuah proses lepasnya sebuah ego dalam diri

“Sayangnya…kehilangan bukan hanya soal normatif, ia juga bicara tentang

perasaan. Meskipun begitu kuatnya rasio ini berpijak bahwa satu kehilangan

akan tergantikan dengan perolehan yang lain, tapi kenapa begitu sulit

merelakan yang hilang…”

“Rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya.”

Bait-bait Do'a & Semangkuk Bubur Jagung di Hari ULTAHku.

"Selamat Ulabg Tahun, Wilujeng Tepang Taun, Selamat Hari Jadi, Selamat Hari Lahir, Met Milad"...

Sapaan itu begitu ramai hari ini..Subhanallah..aku baru sadar, betapa banyak org yg ingat aku, mungknkh juga mnyayangiku..entah sbg sahabt, saudara, atau murid dan karyawan. yg pasti di usia 22thn ini, banyak makna hidup yg mengajarkan tentang arti dari silaturahim..Makasih semua..karena kehadiran kalian semua menjadi berarti.

07Th January

Malam itu, aku masih berkutat dengan tulisan2 yg kuketik di Notebook. Menyusun tiap huruf membentuk kata, lalu menjadi kalimat, sebuah cerita yang aku dapat dihari itu. Menggoreskan pengalaman hidup yang kudapat dari beberapa warga desa. Terasa nyaman dengan diiringi musik instrumental.

Ditengah heningnya malam, ditemani kicauan jangkring juga terkadang nyamuk yg sesekali mampir ditelingaku.. Ada bunyi SMS, pikiranku langsung terpecah dari dunia khayalku. Subhanallah..Aku tertegun saat aku baca untaian kalimat yg nampak dilayar Hpku. Ungakapan Kata2, Untaian Do'a, Cita dan Asa. Semakin larut, SMS itu smkn ramai berdatangan. Tiba2..aku meraskan ada yg mengalir hangat menyusuri pipi ini. Bongkahan kristal berlaju begitu saja, menetes membasahi abjad2, lalu disekat oleh jemari ini.

Tak lupa, jari ini dengan spontan merangkai balas kata sgb ucap tanda kasih. Ada keharuan saat aku mulai memijit tombol "send"..Ada rasa yg tak terperi, bahagia, meski hanya lantunan do'a..

Terjeda, teringat akan sesosok yg begitu berarti untukku. seseorang yg tlah mengorbankan sglanya. Karenanya, aku bisa mengecap suka duka, karenanya aku bisa merasakan pahit getir kehidupan, karenanya pula aku belajar ttng makna keikhlasan hidup dlm kesederhanaan..Yaaa....tepatnya 22 thn yg lalu, Ia pertaruhkan hdup & matinya, berjihad untuk seorang anak yg dalam waktu itu mengerang kesakitan. Namun terlerai lelah itu saat menatap anknya lahir dgn SELAMAT..Ibu..aku merindukanMu...betapa aku ingin bersimpuh dikakimu, Membalaskan jasa meski dgn uraian airmata,, memelukmu dgn pelukan terhangatku, menciummu dgn ciuman mesraku, merangkulmu dgn kemanjaanku..sungguh, kerinduan ini tak tertahankan.Lama nian kita tak bersua.

Kulangkahkn kaki ini, membasuh anggota tubuh ini dgn urutan tata cara wdhu, mengenakan kain putih berenda bunga, lalu melarutkan diri dalam sujud2 malamku. mengkhusyukan diri, dan "bercerita" padanya. Mengadu akan Mimpi2ku, harapnku,agar Ia perkenankan Do'aku.. Indah..Tenang..Syahdu...karena baru kali ini, aku "curhat" padaNya dgn diiringi 7kali shlat hajatku..

Do'a itu begitu panjang, sepanjang musik instrumental berputar dgn diiringi cahaya temaram, ditemani semilir angin malam yg menelusup lubang2 jendelaku, menyibak tirainya hingga melambai-lambai..

Do'a yg kukirim untuk org2 yg mendo'akanku dimalam yg penuh kebahgiaan, tak lupa untuk warga desa binaanku dgn sgla problem mrka yg tak tampak.. Aku merasa menjadi sesorang yg bgtu terpilih olehNya..dapat mengecap semua, meski dalam kesulitan, kepahitan juga perjuangan yg butuh pengorbanan.

Sejatinya, karena kepahitan itulah, karena kegagalan itulah Aku menangis bahagia, karena masih diberi kesempatan untuk sllu mmperbaiki diri, diberi waktu untuk memahami arti "memberi"..agh..tak dapat tertuangkan dalm kata2..semua begitu indah..saat dilakukan karenaNya..

Bahkan..saat lembayung pagi menampakkan dirinya, embun2 pagi yg masih menempel didedaunan, kabut yg menyisir lembut, hamparan sawah terbentang sejauh mata memandang..Aku mendengar suara merdu diujung sana..Ibu..Ia menyapaku dgn do'a2Nya..ia lantunkan do'a yg seakan menggetarkan hati ini..oh ibu smkn aku merindumu..blm lagi bapak..yg menguatkan Doa itu..

tak Lama stlah itu, Sang Ibu Kos (Di tempat kerja Desa Binaanku)datang mengahmpiri..sambil membawa semangkuk Bubur jagung yg ia buat khusus Untukku..Subhanallah..

Maka..di alam maya ini pun, begitu ingin kuungkapkan rasa sukaku, rasa bahagiaku, bisa berbagi motivasi hidup, berbagi pengalamn hdup, juga brbgai silturahim..Allah begitu Adil..

Sungguh.."Ia tak pernah mengambil apapun yg ada dlm diri kita, kecuali Ia menggantikannya dgn yg lbh baik, itu terjadi, ketika kita ikhlas & lapang dgn sgla KetetapanNya"..belajar...dan belajar..dr stiap episode khdpn dlm SkenarioNya...

Untukmu...Guruku (Dosenku)..Sahabatku...Saudaraku...

Aku kirimkan lantunan do'a istimewaku, karena kalian telah mengirimkanku Do'a2 ikhlasMu, lantunan harap dan cita..semoga apapun yg terpanjatkan, Allah membalikannya kembali..Penuh berkah dan Ridhonya..

Terimakasih Untuk Semua....Karena kalian bagian inspirasiku..karena kalianlah..semua lebih berarti..

Semoga Allah menguatkan Ukhuwwah Silaturahim yg penuh Rahman & RahimNya..Amieen

Mencari Jiwa yang Hilang...

Awalnya..aku masih nyaman dengan duniaku, namun ternyata ada yg kurasakan lain. aku merasa kehilangan separuh jiwaku, sekalipun aku berniat semua itu untuk kebaikan orang lain . semakin ku sadari, ada yang salah dengan semua sikapku, yg mungkin justru membuat orang lain tersakiti. sebisa mungkin kutempatkan diri ini pada posisi untuk selalu memhami walau kesakitan terus merajai. aku tahu semua itu hanya sementara, karenanya aku yakin bahwa itu semua bisa menjadi satu motivasi untuk saling memberi motivasi. ternyata..... hati hanya bisa disentuh dengan hati. mungkin kah hati ini yang masih kotor, atau memang tak ada jodoh untuk mengikat tali silaturahim walau sekedar persahabatan. Aku selalu berharap ada senyumku yg bisa tegarkan disaat orang lain terjatuh. ingin menjadi orang penyemangat, bahwa semua itu bisa dialkukan. bisa mejadi seseorng yg dapat dibanggakan didepan orang tua bahwa mereka telah lahirkan seorang anak tangguh yang tak pantang menyerah..

Aku kini justru menangis..menangis untuk sesuatu yg ternyata aku tak sadar telah memutuskan ikatan itu yang akhirnya semua hilang..termasuk jiwaku yang tak kukenali lagi. masihkah ini diriku? ataukah aku yang belum bisa tegarkan diriku sendiri? entahlah....aku ingin lewati semua dengan penuh kelapangan..walaupun orang lain tak lagi sudi terimakan kehadiranku dalam kehidupannya...semoga akan lebih baik setelah "pergi" untuk mencari jati diri.... disini..dengan sendiri, dengan kekuatanku, dengan semangat juangku, aku akan berusaha..... Allah..bantu Aku..Hanya engakulah tempatku bergantung..

Ketika Hati Ingin Memilih, Allah Berikan yang Terpilih..

Awalnya aku ragu, menanggalkan semua, karena silturahim sudah terikat sejak dulu. bahkan aku tak berdaya, saat mereka begitu baiknya menyapa & merangkulku..semua berawal karena silaturahim..yaa..silaturahimlah yg membawaku pada 1 jalan yg ternyata hingga detik ini masih kokoh terbangun..sempat kugantungkan harapan pula padanya, karena kuyakin ia bisa terima aku & keluarga yg apa adanya..Namun aku salah, ada harapan yg tak terpatri dalam dirinya. aku pun tahu, itulah pilihan hidupnya yg kan bahagiakannya, pun demikian diriku tak ingin pkasakan semua. karena sudah ada yg lebih kuat sekedar rencana manusia. skenario Allah lebih berperan dalam penentuan kehidupan. Aku pun berazzam..Aku yakin bahwa Allah tidak pernah mengambil sesuatu dri kita, kecuali Dia menggantinya dgn yg lebih baik. itu terjadi ketika kita bersabar & ttp ridho dgn sgla ketetapanNya.Sejatinya..bukan kita yg memilih takdir, tp takdirlah yg memilih kita. Bagaimanapun takdir bagaikan angin bagi seorang pemanah, kita harus selalu mencoba untuk membidi & melesatkannya disaat yg paling tepat..Semakin kufahami dirinya, Ia inginkan berikan yg terbaik untuk Org2 tersayangnya.."Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil atau mempersilahkan. Ia adalah keberanian atau pengorbanan.."Terpilihnya Ali menjadi menantu Rasullah, karena Ia menjadi apa adanya dirinya, yg menyemai cinta pada hatinya dalam diamnya..dan Fatimahpun mencintainya dalam Diam.."waktu mnjawab..Allah berikan yg terpilih...Pun Demikian aku, Ingin mencintainya dalam Diam..seseorang yg Allah siapkan dengan segala daya apa adanya dirinya..

Ada Senyum dibalik Kegetiran kali ini...

Nyaris aku putus asa, karena hampir silaturahim itu putus, syukurlah..kesabaran dan keikhhlasan bisa taklukan semua.aku yakin, Allah tidak ttidur, karenanya aku selalu minta padaNya, hingga ia bosan padaku..Robb..aku tahu, mungkin ada saja org yg tak faham sifatku, tp kumohon biarkan ku yg memahami mereka, dengan segala keterbatasanku juga kemampuanku, agar aku tetap bisa menjadi org yg bisa bahagiakan org2 yg kusayang..

kulukis banyak senyum diwajah org2 yg kusayang juga yg menyayangiku, karenanya..aku selalu tak takut hadapi kepahitan dan kegetiran..karena semua itu yg membuatku semakin tegar,,,,semoga sellu menjadi yg terbaik..mari tebarkan kebaikan, walau hnya lewat senyuman...