Pages

Boengxoe's Collection

Minggu, 16 Maret 2008

Ikhlas Itu Indah

Keikhlasan di jaman sekarang menjadi sebuah barang yang langka dan mahal harganya. Biasanya kita kan ikhlas ketiak semua kebutuhan kita sudah terpenuhi. Tapi tidak bagi wawan seorang pemuda yang kurang mampu yang memiliki istri dan seorang anak dengan pekrjaan serabutan.

Bisa memberikan bantuan kepada oarang lain, terutama tetangga dekatnya dan seluruh warga di lingkungan dia tinggal adalah kebiasaannya. Dia senang melihat orang lain senang. Belajar dan terus belajar adalah semangat hidupnya. Keinginan dia untuk membantu orang lain dan belajar dari setiap langkah kehidupan ia wujudkan dengan bergabung ke dalam sebuah organisasi masyarakat yang memiliki visi menanggulangi kemiskinan.

Dengan semangat luarbiasanya ia berusaha untuk mensosialisasikan program lembaga masyarkat tersebut kepada masyarakat. Hanya bermodalkan pendidikan SMA dan kemampuan apa adanya berusaha untuk tampil percaya diri dan memaksimalkan potensi dirinya di hadapan masyarakat umum. Sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Bahkan bermimipipun tidak pernah.

"Aku harus menjadi orang yang bermanfaat untuk lingkunganku. Ini adalah kesempatanku untuk belajar tampil di muka umum" Sebuah kalimat yang selalu ia gumamkan setiap kali akan berdiri di muka umum. Sekali, dua kali, tiga kali dan seterusnya, sampi pada akhirnya ia bisa percaya diri dan mampu mengendalikan diri ketiaka tampil di muka umum.

"Sebuah pelajaran berharga akhirnya ku dapatkan, aku harus melangkah pada pelajaran berikutnya" Tekad kuat yang dimilikinya telah memberikannya sebuah pengalaman berharga. Pembuatan proposal dan LPJ lingkungan menjadi targetan berikutnya. Perintah masyarakat untuk membuatkan proposal menjadi langkah awal dalam mempelajari proposal lingkungan. Dengan penuh konsentrasi ia mengikuti pelatihan penyusunan proposal yang diselenggarakan di desanya. Hasil pelatihan langsung diaplikasikan dengan menyusun proposal pembangunan lingkungan di RWnya. Konsultasi penyempurnaan proposal terus dilakukan dan akhirnya selesai juga proposal yang disusunnya.

Setelah kegiatan berlangsung, maka langkah berikutnya adalah menyususn laporan pertanggungjawaban. Dengan kemauan yang kuat, akhirnya iapun mampu menyelesaikan LPJ kegiatan lingkungan. Dengan penuh keikhlasan dan kesabaran ia membantu masyarakat di RW yang lain. Dengan penuh keikhlasan ia mengajarkan kemampuannya kepada mereka yang berniat untuk mempelajari proposal dan LPJ.

Suatu hari, ada pengumuman yang memberithukan bahwa pemerintah daerah setempat membutuhkan fasilitator masyarakat yang memiliki kemampuan menyusun proposal dan LPJ. Dengan optimis ia memberanikan diri untuk mendaftar. Seleksi dilakukan dan ia pun akhirnya lulus seleksi. dan akhirnya ia bekerja sebagai pendamping masyarakat.

"Mungkin ini hikmah kesabaranku membantu wargaku. Allah Maha Besar. Selama ini Allah telah mempersiapkan aku untuk memperoleh sesuatu yang sama sekali tidak pernah terbayangkan sebelumnya" Keikhlasan, kesabaran akhirnya mengantarkan wawan menuju hidup yang lebih baik dari segi materi dan kapasitas diri.

Sebuah hikmah: penderitaan, kesusahan dan kelelahan kita membantu orang lain dengan ikhlas, mungkin sekenario Allah dalam mempersipkan kita menjadi seseorang yang lebih baik, bahkan menjadi sesuatu yang mungkin selama ini kita bayangkan. Marilah kita berusaha menjadi manusia yang paling bermafaat bagi manusia lainnya, semoga Allah mengangkat derajat kita. Wallohu'alam...